BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Pengembangan manusia seutuhnya sebagai hakikat pembangunan nasional dicapai
dengan berhasilnya salah satu sektor yakni pembangunan kesehatan dan juga
dipengaruhi oleh terkendalinya pertumbuhan penduduk. Sebagai generasi penerus
yang akan melanjutkan pembangunan bangsa menuju masyarakat sejahtera, adil dan
makmur, proses pertumbuhan penduduk harus dipantau dan dikendalikan salah
satunya dengan pengadaan program Keluarga Berencana (KB).
Program KB nasional bertujuan ganda yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan
ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera melalui
pengendalian kelahiran dan pengendalian pertumbuhan penduduk. Dalam upaya
menjunjung keberhasilan Program KB Nasional yaitu tercapainya kondisi
pertumbuhan penduduk seimbang.
Gerakan KB tahap kedua sekarang ini sedang berusaha meningkatkan mutu para
pelaksana, pengelola dan peserta KB disemua lini lapangan di pedesaan baik di
kota maupun di desa. Begitu juga dengan para akseptor KB diharapkan memiliki
pengetahuan yang cukup tentang alat kontrasepsi yang digunakannya (Hartanto,
2002).
Tujuan Gerakan KB Nasional ialah mewujudkan keluarga kecil bahagia
sejahtera yang menjadi dasar bagi terwujudnya masyarakat yang sejahtera
melalaui pengendalian kelahiran dan pertumbuhan penduduk Indonesia.
Program
Keluarga Berencana (KB) diantaranya adalah KB suntik dan vasektomi.
Kb suntik pada dasarnya kurang berhasil yang dipengaruhi oleh pendidikan,
pekerjaan, tingkat pengetahuan ibu, sikap, jumlah anak, dukungan suami.
Salah satu
yang mempengaruhi kurangnya kepatuhan pemakaian KB suntik salah satunya tingkat
pengetahuan ibu, sikap dan faktor pendukung lainnya, dimana sikap yang positif
tentang KB diperlukan pengetahuan yang baik, demikian sebaliknya bila
pengetahuan kurang maka kepatuhan menjalani program KB suntik juga akan
berkurang.
Vasektomi merupakan salah satu
metode kontrasepsi jangka panjang yang efektif dalam mencegah kehamilan secara
permanen. Setelah menjalani tindakan vasektomi, ada upaya tindak lanjut yang
harus dijalani oleh akseptor yaitu perawatan luka
operasi, pencegahan kehamilan dan kunjungan ulang. Tindakan vasektomi mempunyai
efek atau keluhan. Efek atau keluhan yang muncul dapat berupa keluhan medis,
keluhan psikologis dan terjadinya kehamilan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur responden saat vasektomi rata-rata
48,7 tahun dengan renge 21-70 tahun. Namun demikian umur tidak terkait dengan
penerimaan vasektomi dan kondisi akseptor post vasektomi. Demikian pula dengan
penganut agama Islam. Pendidikan mempunyai kaitan dengan penerimaan terhadap
vasektomi demikian juga pekerjaan utama responden ternyata berhubungan dengan
kondisi akseptor post vasektomi. Pengetahuan tentang vasektomi umumnya cukup
baik (74,46%), dengan sikap yang mendukung terhadap vasektomi telah 7,8 tahun
bervsektomi dan umumnya mereka mengetahui vasektomi pertama kali dari aparat desa.
Adapun alasan mengikuti vasektomi yang terbanyak karena sudah sadar akan
manfaat vasektomi (72,32%)
Kondisi kesehatan akseptor setelah vasektomi 87,15% menyatakan tidak
terjadi perubahan pada kesehatannya, demikian juga 91,07% akseptor menyatakan
tidak ada perubahan hubungan sosial setelah vasektomi. Dari responden yang ada
4 akseptor menyatakan terjadinya kehamilan setelah vasektomi, 2 diantaranya
karena operasi belum sempurna, sedang yang lain diduga sudah terjadi konsepsi
sebelum vasektomi.
Sasaran gerakan
KB Nasional ialah :
1.
Pasangan Usia
Subur dengan prioritas PUS muda dengan paritas rendah
2.
Generasi muda
3.
Pelaksana dan
pengelola KB
4.
Sasaran wilayah
(Manuaba, 1998)
1.2. TUJUAN
Tujuan pembuatan makalah ini
adalah untuk mengetahui :
1. Pengertian Kontrasepsi Suntik (KB Suntik)
2. Jenis Kontrasepsi Suntik (KB Suntik)
3. Mengetahui Cara Kerja Kontrasepsis Suntik (KB
Suntik)
4. Mengetahui Keuntungan
dan Efek Samping Puenggunaan Kontrasepsi Suntik (KB Suntik)
5. Mengetahui Cara Pemberian Kontrasepsi Suntikan
(KB Suntik)
6. Mengetahui Kontra Indikasi Kontrasepsi Suntik
(KB Suntik)
7. Menjelaskan definisi dari vasektomi
8. Menjelaskan bentuk-bentuk vasektomi
9. Menjelaskan bagaimana prosedur vasektomi
10. Menjelaskan
keuntungan dan kerugian dari tindakan Vasektomi
11. Menjelaskan
resiko dari operasi vasektomi untuk kesehatan pria
12. Menjelaskan
resiko melakukan vasektomi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. DEFINISI KELUARGA BERENCANA
ü Keluaraga berencana adalah gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran (pusat pembinaan
dan pengembangan bahasa,2004:472)
ü Menurut WHO (World Health Organization) / Expert Committee 1970 adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk:
1) Mendapatkan objektif tertentu.
2) Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan.
3) Mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan.
4) Mengatur interval diantara kehamilan.
5) Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri.(Hartanto 2003:14)
2.2. JENIS-JENIS KB
2.2.1 KB SUNTIK
Ø Pengertian Keluarga Berencana Suntik ( KB suntik )
Menurut beberapa pendapat tentang pengertian KB suntik yaitu
ü
Keluarga berencana suntik merupakan metode kontrasepsi yang diberikan melalui suntikan. Metode suntikan telah menjadi bagian gerakan keluarga berencana nasional serta peminatnya makin bertambah. Tingginya peminat suntikan oleh karena aman, sederhana, efektif, tidak menimbulkan gangguan dan dapat dipakai pasca persalinan (Manuaba, 2002).
ü
Keluarga berencana
suntik merupakan metode kontrasepsi efektif yaitu metode dalam penggunaannya
mempunyai efektivitas atau tingkat kelangsungan pemakaian relatif lebih tinggi
serta angka kelahiran relatif rendah bila dibandingkan dengan alat kontrasepsi
sederhana (BKKBN,2002)
Kontrasepsi suntikan progestin adalah mencegah terjadinya kehamilan dengan cara disuntik intra muskuler yang berdaya kerja 3 bulan dan tidak membutuhkan pemakaian setiap hari atau setiap akan mengandung hormon progesteron dan tidak mengganggu produksi ASI.
Kontrasepsi suntik adalah alat kontrasepsi berupa cairan, yang hanya berisi
hormon progesteron disuntikkan ke dalam tubuhwanita secara periodik.Kontrasepsi
suntik adalah alat kontrasepsi yang disuntikkan kedalam tubuh dalam jangka
waktu tertentu, kemudian masuk kedalam pembuluh darah diserap sedikit demi
sedikit oleh tubuh yang berguna untuk mencegah timbulnya kehamilan
Kontrasepsi suntikyang digunakan adalah Noretisteron Enantat, Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA), cyclofem. Salah satu kontrasepsi modern yang sering digunakan DMPA yang berisi depro medroksi progerteron asetat sebanyak 150 mg
dengan guna 3 bulan
Berfungsi untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui
suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia
semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis,
harganya relatif murah dan aman.
Sebelum disuntik, kesehatan ibu harus diperiksa dulu untuk memastikan
kecocokannya. Suntikan diberikan saat ibu dalam keadaan tidak hamil. Umumnya
pemakai suntikan KB mempunyai persyaratan sama dengan pemakai pil, begitu pula
bagi orang yang tidak boleh memakai suntikan KB, termasuk penggunaan cara KB hormonal
selama maksimal 5
Ø Macam-Macam Kb Suntik
Ada 3 macam yaitu :
a. Depo Provera
Adalah medroxy progesterone
yang di gunakan untuk tujuan kontrasepsi parenteral, mempunyai efek
progesterone yang kuat dan sangat efektif.
1. Komposisi
Suspensi steril depo medroxy progesterone a cetat (DPPA) dalm air
ü Tiap vial berisi 3 ml suspensi (150 mg medroxy progesterone acetate)
ü Tiap vial berisi 1 ml suspensi (150
ml medroxy progesterone acetate)
2. Waktu
pemberian dan dosis
Di suntikan dalam dosis 150
mg/cc sekali 3 bulan. Suntikan harus lama pada otot bokong musculus gluteus
agak dalam.
3. Efektifitas
Efektifitas tinggi dengan 0,3
kehamilan paer 100 perempuan tidap tahan asal penyuntikannya dilakukan secara
teratur.
4.
Keuntungan
ü
Lebih mudah digunakan, tidak
perlu setiap hari seperti menelan pil
ü
Tidak mengandung esterogen
sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit jantung dan gangguan
pembekuan darah
ü
Sangat efektif
ü
Tidak memiliki pengaruh
terhadap ASI
ü
Dapat digunakan oleh perempuan
usia lebih dari 35 tahun sampai pre menopause
ü
Membantu mencegah kanker
endometrium dan kehamilan ektopik
ü
Tidak menggangu hubungan
seksual, mengurangi rasa nyeri dan haid
ü
Tidak di dapat pengaruh
sampingan dari pemakaian esterogen
ü
Efek samping
ü
Reaksi anafilaktis dan
anafiliatik
ü
Penyakit tromboem balik
tromboplebitis
ü
System syaraf pusat gelisah,
depresi, pusing, sakit, tidak bisa tidur
ü
Selaput kulit dan lendir
bercak merah / jerawat
ü
Gastro
intestinal mual
ü
Payudara lembek dan galaktorea
ü
Perubahan warna kulit di
tempat suntikan
5. Cara pemberian
ü Waktu pasca persalinan (PP)
Berikan pada hari 3-5 PP /
sesudah ASI berproduksi ibu sebelum pulang dari RS / 6-8 minggu pasca beraslin
asal ibu tidak hamil / belum melakukan koifus.
ü Pasca keguguran
Segera setelah kurefage /
sewaktu ibu hendak pulang dari RS hari pasca abortus, asal ibu belum hamil
lagi. Dalam masa interval diberikan pada hari 1-5 haid
b. oristat (norigest)
Adalah obat kontrasepsi yang disuntikkan (secara depot) larutannya
merupakan campuran bernzyl benzoate dan casrol oil dalam perbandingan
4 : 6 efek kontrasepsinya terutama mencegah masuknya sperma melalui lendir
servik.
1.
Komposisi
Dalam ampul norigert berisi
200 mg norithindron enantal dalam laritan menyak (depo norestirat)
2.
Waktu pemberian dan dosis
Disuntikan da;am dosis 200
mg/cc sekali setiap 2 bulan dengfan cara I.M untuk 6 bulan pertama suntikan
diberikan setiap 8 mgg dan setelah itu setiap 12 mgg
3.
Efek samping
Menyebabkan siklus haid labih
stabil, amenorea lebih jarang dang fertilitas lebih cepat kembali setelah
berhenti menjadi akseptor efektifitas dan angka kegagalan sama dengan pil
kombinasi
4.
Keuntungan
ü
Sangat efektif sebagai metode
kontrasepsi
ü
Tidak berefek buruk terhadap
laktasi
ü
Kembalinya kesuburan lebih
cepat
ü
Kadar hb sering bertambah
setinggi, dapat mencegah anemia
ü
Siklus haid lebih stabil
5.
Efek samping
ü
Amenorhea
ü
Perdarahan berkepanjangan
ü
Badan terasa panas dn liang
senggama kering
ü
Bertambahnya berat badan
ü
Rambut rontok
ü
Hiperpigmentasi sekitar pipi
6. Waktu mulai
menggunakan kontrasepsi
ü etiap saat selama siklus haid, asal tidak hamil
ü Mulai hari pertama sampai ke 7 siklus haid
ü Pada ibu yang tidak haid :
ü Injeksi diberikan setiap saat asal tidak hamil, selama 7 hari setelah
suntikan tidak boleh berhubungan sex.
ü Ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin mengganti dengan
kontrasepsi suntikan. Suntikan pertama dapat segera diberikan tidak perlu
menunggu sampai haid berikutnya datang asal tidak hamil
ü Ibu yang sedang menggunakan jenis kontrasepsi lain dan ingin menganti dengan jenis
kontrasepsi suntikan yang lain. Dimulia pada saat jadwal kontrasepsi suntikan
yang sebelumnya
ü Ibu yang menggunakkan kontrasepsi suntikan yang sebelumnya mengganti dengan
hormonal suntikan pertama segera asal ibu tidak hamil, dan pemberiannya tidak
perlu menunggu haid berikutnya, bila ibu di suntikkan setelah hari ke tujuh
haid, selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh berhubungan sex
ü Ibu ingin mengganti AKDR dengan klontrasepsi hormonal, suntukan pertama
dapatr diberikan hari pertama sampai ke 7 siklus haid, asal tidak hamil
ü Ibu tidak haid / ibu dengan perdarahan tidak teratur
ü Pertama suntikan dapat diberikan setiap saat asal tidak hamil dan selama 7
hari setelah suntikan tidak boleh berhubungan sex
c) Cyclofem
Adalah
suntikan kombinasi 25 mg depomedroxy progesterone aserat dan 5 mg estradiol
cyplonate
1. Komposisi
Tiap ml
suspensi dalam air mengandung :
ü
Medroxy progesterone acetate
50 mg
ü
Estradiol cypionate 10 mg
2. Waktu
pemberian dan dosis
Disuntikkan dalam dosis 50 mg norithidrone anantat dan 5
mg estradiol varelat yang diberikan melalui I.M sebulan sekali
3. Efek samping
Sangat efektifitas (0,1 – 0,4
kehamilan / 100 perempuan) selama tahun pertama penggunaan
4. Keuntungan
ü Resiko terhadap kesehatan kecil
ü Tidak berpengaruh pad ahubungan sex
ü Tidak diperlukan pemeriksaan dalam
ü Jangka panjang
ü Efek samping sangat kecil
ü Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
5. Efek samping
ü Perubahan pada kulit gatal-gatal penggelapan warna kulit
ü Sakit kepala, sakit pada dada
ü Peningkatan berat badan
ü Perdarahan berkepanjangan
ü Anoreksia, rasa lalah, depresi
ü Payudara lembek dan galaktorea
ü Penyakit troboembolik, tromboflebitis
ü Perdarahan tidak teratur
6. Waktu mulai
menggunakan suntikan kombinasi
ü Suntikan pertama dapat diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid
ü Bila disuntikan pertama diberikan setelah hari ke 7 siklus haid
ü Klien tidak boleh berhubungan sex
selama 7 hari / menggunakan kontrasepsi lain untuk 7 hari
ü Bila klien pasca persalinan 6 bulan, menyusui serta belum haid suntikan
pertama dapat diberikan sutnikan kombinasi
ü Pasca keguguran
ü Suntikan kombinasi dapat segera diberikan / dalam waktu 7 hari
ü Bila sebelumnya juga kontrasepsi hormonal dan ingin ganti suntikan pertama
dapat segera diberikan asal ibu tidak hamil dan pemberiannya tanpa perlu
menunggu datangnya haid. Bila diberikan pada hari 1-7 siklus haid, metode
kontrsepsi lain tidak diperlukan.
ü Ibu
sebelumnya menggunakan AKDR
ü Suntikan pertama diberikan hari 1-7 siklus haid cabut segera AKDR
Ø Cara Kerja Kb Suntik
a. Menghalangi ovulasi (masa subur)
b. Mengubah lendir serviks (vagina) menjadi kental
c. Menghambat sperma & menimbulkan perubahan pada rahim
d. Mencegah terjadinya pertemuan sel telur & sperma
e. Mengubah kecepatan transportasi sel telur.
Suntikan KB adalah suatu cairan berisi zat untuk mencegah kehamilan selama
jangka waktu tertentu (antara 1 – 3 bulan). Cairan tersebut merupakan hormon
sistesis progesteron. Pada saat ini terdapat dua macam suntikan KB, yaitu
golongan progestin seperti Depo-provera, Depo-geston, Depo Progestin, dan Noristat,
dan golongan kedua yaitu campuran progestin dan estrogen propionat, misalnya
Cyclo Provera. Hormon ini akan membuat lendir rahim menjadi kental, sehingga
sel sperma tidak dapat masuk ke rahim. Zat ini juga mencegah keluarnya sel
telur (ovulasi) dan membuat uterus (dinding rahim) tidak siap menerima hasil
pembuahan
Hanafi Hartanto (1996) menjelaskan mekanisme kerja kontrasepsi suntik dalam
dua bagian, yaitu primer dan sekunder. Mekanisme primer adalah mencegah
ovulasi. Pada mekanisme ini, kadar FSH dan LH menurun dan tidak terjadi
sentakan LH. Respons kelenjar hipofise terhadap gonadotropin-releasing hormon
eksogenous tidak berubah, sehingga memberi kesan proses terjadi di hipotalamus
dari pada di hipofise. Ini berbeda dengan pil oral kombinasi (POK), yang
tampaknya menghambat ovulasi melalui efek langsung pada kelenjar hipofise.
Penggunaan kontrasepsi suntikan tidak menyebabkan keadaan hipo-estrogenik.
Pada pemakaian KB Suntik Depoprovera, endometrium menjadi dangkal dan
atrofis dengan kelenjar-kelenjar yang tidak aktif. Sering stroma menjadi
oedematous. Dengan pemakaian jangka lama, endometrium dapat menjadi sedemikian
sedikitnya, sehingga tidak didapatkan atau hanya terdapat sedikit sekali
jaringan bila dilakukan biopsi. Tetapi, perubahan-perubahan tersebut akan
kembali menjadi normal dalam waktu 90 hari setelah suntikan berakhir.
Pada mekanisme sekunder, lendir serviks menjadi kental dan sedikit sehingga
merupakan barier terhadap spermatozoa. Mekanisme sekunder ini juga membuat
endometium kurang layak untuk implantasi dari ovum yang telah dibuahi.
Mekanisme ini mungkin juga mempengaruhi kecepatan transport ovum di dalam tuba
fallopii.
Pemberian hormon progestin akan menyebabkan pengentalan mukus serviks
sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma. Hormon tersebut juga mencegah
pelepasan sel telur yang dikeluarkan tubuh wanita. Tanpa pelepasan sel telur,
seorang wanita tidak akan mungkin hamil. Selain itu pada penggunaan Depo
Provera, endometrium menjadi tipis dan atrofi dengan berkurangnya aktifitas kelenjar.
Sedangkan hormon progestin dengan sedikit hormon estrogen akan merangsang
timbulnya haid setiap bulan.
Ø Keuntungan Kb Suntik
Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sementara yang paling baik, dengan
angka kegagalan kurang dari 0,1% pertahun (Saifuddin, 1996). Suntikan KB tidak
mengganggu kelancaran air susu ibu (ASI), kecuali Cyclofem. Suntikan KB mungkin
dapat melindungi ibu dari anemia (kurang darah), memberi perlindungan terhadap
radang panggul dan untuk pengobatan kanker bagian dalam rahim.
Kontrasepsi suntik memiliki resiko kesehatan yang sangat kecil, tidak
berpengaruh pada hubungan suami-istri. Pemeriksaan dalam tidak diperlukan pada
pemakaian awal, dan dapat dilaksanakan oleh tenaga paramedis baik perawat
maupun bidan. Kontrasepsi suntik yang tidak mengandung estrogen tidak
mempengaruhi secara serius pada penyakit jantung dan reaksi penggumpalan darah.
Oleh karena tindakan dilakukan oleh tenaga medis/paramedis, peserta tidak perlu
menyimpan obat suntik, tidak perlu mengingat setiap hari, kecuali hanya untuk
kembali melakukan suntikan berikutnya. Kontrasepsi ini tidak menimbulkan
ketergantungan, hanya saja peserta harus rutin kontrol setiap 1, 2 atau 3
bulan. Reaksi suntikan berlangsung sangat cepat (kurang dri 24 jam), dan dapat
digunakan oleh wanita tua di atas 35 tahun, kecuali Cyclofem.
Ø Kerugian Dan Efek Samping Kb Suntik
a. Gangguan haid. Siklus
haid memendek atau memanjang, perdarahan yang banyak atau sedikit, spotting,
tidak haid sama sekali.
b. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu
c. Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
d. Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian
e. Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang
f. Pada penggunaan jangka panjang dapat menurunkan densitas tulang
g. Pada penggunaan jangka
panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina, menurunkan libido, gangguan
emosi, sakit kepala, nervositas, dan jerawat.
Efek yang terakhir dan efek peningkatan berat badan terjadi karena pengaruh
hormonal, yaitu progesterone. Progesterone dalam alat kontrasepsi tersebut
berfungsi untuk mengentalkan lendir serviks dan mengurangi kemampuan rahim
untuk menerima sel yang telah dibuahi. Namun hormon ini juga mempermudah
perubahan karbohidrat menjadi lemak, sehingga sering kali efek sampingnya
adalah penumpukan lemak yang menyebabkan berat badan bertambah dan menurunnya
gairah seksual.
Salah satu sifat lemak adalah sulit bereaksi atau berikatan dengan air,
sehingga organ yang mengandung banyak lemak cenderung mempunyai mempunyai
kandungan air yang sedikit / kering. Kondisi ini juga terjadi pada vagina
sebagai akibat sampingan dari hormon progesteron. Vagina menjadi kering,
sehingga merasa sakit (dispareuni) saat melakukan hubungan seksual, dan jika
kondisi ini berlangsung lama akan menimbulkan penurunan gairah atau disfungsi
seksual pada wanita.
Ø Indikasi Kb Suntik
Indikasi pemakaian kontrasepsi suntik antara lain jika klien menghendaki
pemakaian kontrasepsi jangka panjang, atau klien telah mempunyai cukup anak
sesuai harapan, tapi saat ini belum siap. Kontrasepsi ini juga cocok untuk
klien yang menghendaki tidak ingin menggunakan kontrasepsi setiap hari atau
saat melakukan sanggama, atau klien dengan kontra indikasi pemakaian estrogen,
dan klien yang sedang menyusui. Klien yang mendekati masa menopause, atau
sedang menunggu proses sterilisasi juga cocok menggunakan kontrasepsi suntik.
Ø Kontra Indikasi Kb
Suntik
Beberapa keadaan kelainan atau penyakit, merupakan kontra indikasi
pemakaian suntikan KB. Ibu dikatakan tidak cocok menggunakan KB suntik jika ibu
sedang hamil, ibu yang menderita sakit kuning (liver), kelainan jantung,
varises (urat kaki keluar), mengidap tekanan darah tinggi, kanker payudara atau
organ reproduksi, atau menderita kencing manis. Selain itu, ibu yang merupakan
perokok berat, sedang dalam persiapan operasi, pengeluaran darah yang tidak
jelas dari vagina, sakit kepala sebelah (migrain) merupakan
kelainan-kelainan yang menjadi pantangan penggunaan KB suntik ini
Ø Cara pemberian Kb Suntik
a. Waktu Pemberian
ü
Setelah
melahirkan : hari ke 3 – 5 pasca salin dan setelah ASI berproduksi
ü
Setelah
keguguran : segera setelah dilakukan kuretase atau 30 hari setelah keguguran
(asal ibu belum hamil lagi)
ü
Dalam masa haid
: Hari pertama sampai hari ke-5 masa haid
b. Lokasi Penyuntikan
ü
Daerah
bokong/pantat
ü
Daerah otot
lengan atas
Ø Interaksi Obat
Aminoglutethimide (Cytadren) mungkin dapat meningkatkan eliminasi dari
medroxyprogesterone lewat hati dengan menurunkan konsentrasi
medroxyprogesterone dalam darah dan memungkinkan pengurangan efektivitas
medroxyprogesterone.
Ø Cara penyimpanan
Disimpan dalam
suhu 20-25°C
2.2.2 KB VASEKTOMI
Ø Definisi vasektomi
Vasektomi
adalah istilah dalam ilmu bedah yang terbentuk dari dua kata yaitu vas dan
ektomi. Vas atau vasa deferensia artinya adalah saluran benih yaitu saluran yang
menyalurkan sel benih jantan (spermatozoa) keluar dari buah zakar (testis)
yaitu tempat sel benih itu diproduksi menuju kantung mani (vesikulaseminalis)
sebagai tempat penampungan sel benih jantan sebelum dipancarkan keluar pada
saat puncak sanggama (ejakulasi). Ektomi
atau ektomia artinya pemotongan
sebagian. Jadi vasektomi artinya adalah pemotongan sebagian (0.5 cm – 1 cm)
saluran benih sehingga terdapat jarak diantara ujung saluran benih bagian sisi
testis dan saluran benih bagian sisi lainya yang masih tersisa dan pada
masing-masing kedua ujung saluran yang tersisa tersebut dilakukan pengikatan
sehingga saluran menjadi buntu/tersumbat.
Vasektomi
adalah tindakan operasi ringan dengan cara mengikat dan memotong saluran sperma
sehingga sperma tidak dapat lewat dan air mani tidak mengandung spermatozoa,
dengan demikian tidak terjadi pembuahan, operasi berlangsung kurang lebih 15
menit dan pasien tak perlu dirawat. Operasi dapat dilakukan di Puskesmas,
tempat pelayanan kesehatan dengan fasilitas dokter ahli bedah, pemerintah dan
swasta, dan karena tindakan vasektomi murah dan ringan sehingga dapat dilakukan
di lapangan (Siswosudarmo, 2007).
Vasektomi atau dalam
bahasa KB sering disebut kontap-pria (kontrasepsi mantap pria) adalah operasi
kecil (bedah minor) yang dilakukan untuk mencegah transportasi sperma pada
testikel dan penis.
Vasektomi merupakan
prosedur yang sangat efektif untuk mencegah terjadinya kehamilan karena
bersifat permanen. Dalam kondisi normal, sperma diproduksi dalam testis. Pada
saat ejakulasi, sperma mengalir melalui 2 buah saluran berbentuk pipa (vas
deferens), bercampur dengan cairan semen (cairan pembawa sperma), dan keluar
melalui penis. Bila sperma masuk dan bergabung dengan sel telur wanita, maka
terjadilah kehamilan, saluran (vas deferens) tersebut dipotong dan kedua ujung
saluran diikat, sehingga sperma tidak dapat mengalir dan bercampur dengan
cairan semen.
Ada beberapa macam
metode untuk menutup vas deferens, yang pada waktu ini masih dinilai
kemantapannya, antara lain:
1. Menjepit
vas deferens dengan klip (jepitan) dari tantalum.
2. Mengadakan
kauterisasi/fulturasi kedua ujung.
3. Menyuntik vas deferens
dengan sclerotizing agent (zat yang menyebabkan sklerosis), sehingga jadi buntu,
misalnya dengan formalin, fenol dan lain-lain Dilakukan bisa tanpa operasi.
4. Menutup
vas deferens dengan tutp semacam jarum.
5. Hanya
mengikat vas deferens.
6. Kombinasi
antara dua metode, misalnya mengikat dan kauterisa
Ø Bentuk Bentuk Pembedahan
Vasektomi
ü
Vasektomi Dengan Pisau.
Vasektomi konvensional seperti yang telah
dijelaskan diatas.
ü
Vasektomi Tanpa Pisau
(No Scalpel Vasectomy Contraseptive for mens)
Seiring perkembangan teknologi, vasektomi sekarang lebih mudah dan cepat dilakukan, yaitu dengan vasektomi tanpa pisau (VTP). Untuk menghindari atau rasa takut calon ekseptor ontapp-pria akan tindakan opresi (yang pada umumnya dengan menggunakan pisau operasi) dan juga untuk lebih menggalakan penerimaan/pelaksanaan kontap-pria, di Indonesia sekarang telah dieperkenalkan dan dilaksanakan metode vasektomi tanpa pisau (VTP).
Seiring perkembangan teknologi, vasektomi sekarang lebih mudah dan cepat dilakukan, yaitu dengan vasektomi tanpa pisau (VTP). Untuk menghindari atau rasa takut calon ekseptor ontapp-pria akan tindakan opresi (yang pada umumnya dengan menggunakan pisau operasi) dan juga untuk lebih menggalakan penerimaan/pelaksanaan kontap-pria, di Indonesia sekarang telah dieperkenalkan dan dilaksanakan metode vasektomi tanpa pisau (VTP).
Prosedur VTP :
Langkah-Langkahnya adalah sbb
:
1. Celana
dibuka dan baringkan pasien dalam posisi terlentang.
2. Rambut di
daerah skrotum dicukur sampai bersih.
3. Penis
diplester ke dinding perut
4. Daerah kulit
skrotum, penis, supra pubis dan bagian dalam pangkal paha kiri kanan
dibersihkan dengan cairan yang tidak merangsang seperti larutan iodofor
(Betadine) atau larutan klorheksidin (Hibis-crub) 4%.
5. Tutuplah
daerah yang telah dibersihkan tersebut dengan kain steril berlubang pada tempat
skrotum ditonjolkan keluar.
6. Tepat di
linea mediana di atas vas deferens, kulit skrotum diberi anestesi local
(Prokain atau Novokain atau Xilokain 1%) 0,5 ml, lalu jarum diteruskan masuk
sejajar vas deferens kearah distal, kemudian dideponair lagi masing-masing 3-4
ml, prosedur ini dilakukan sebelah kanan dan kiri.
7. Vas deferens
dengan kulit skrotum yang ditegangkan difiksasi di dalam lingkaran klem fiksasi
pada garis tengah skrotum. Kemudian klem direbahkan ke bawah sehingga vas
deferens mengarah ke bawah kulit.
8. Kemudian
tusuk bagian yang paling menonjol dari vas deferens, tepat disebelah distal
lingkaran klem dengan sebelah ujung klem diseksi dengan membentuk sudut ± 45
derajat.
9. Renggangkan
ujung-ujung klem pelan-pelan. Semua lapisan jaringan dari kulit sampai dinding
vas deferens akan dapat dipisahkan dalam satu gerakan. Setelah itu dinding vas
deferens yang telah telanjang dapat terlihat.
10. Dengan ujung
klem diseksi menghadap kebawah, tusukkan salah satu ujung klem diputar
menghadap keatas. Ujung klem pelan-pelan dirapatkan dan pegang dinding anterior
vas deferens. Lepaskan klem fiksasi dari kulit dan pindahkan untuk memegang vas
deferens yang sudah telanjang dengan klem fiksasi lalu lepaskan klem fiksasi.
11. Pada tempat vas deferens yang melengkung,
jaringan sekitarnya dipisahkan pelan-pelan kebawah dengan klem diseksi. Kalau
lobang telah cukup luas, lalu klem diseksi dimasukkan ke lobang tersebut.
Kemudian buka ujung-ujung klem pelan-pelan paralel dengan arah vas deferens
yang diangkat. Diperlukan kira-kira 2 cm vas deferens yang bebas. Vas deferens
di-crush secara lunak dengan klem diseksi, sebelum dilakukan ligasi dengan
benang sutra 3 – 0.
12. Di antara dua ligasi kira-kira 1 – 1,5 cm vas
deferens dipotong dan diangkat. Benang pada putung distal sementara tidak
dipotong. Kontrol perdarahan dan kembalikan putung-putung vas deferens dalam
skrotum.
13. Tarik pelan-pelan pada putung yang distal.
Pegang secara halus fasia vas deferens dengan klem diseksi dan tutup lobang
fasia dengan mengikat sedemikian rupa sehingga putung bagian epididimis tertutup
dan putung distal ada di luar fasia.
Apabila tidak ada perdarahan pada keadaan vas deferens tidak tegang, maka benang yang terakhir dapat dipotong dan vas deferens dikembalikan dalam skrotum.
Apabila tidak ada perdarahan pada keadaan vas deferens tidak tegang, maka benang yang terakhir dapat dipotong dan vas deferens dikembalikan dalam skrotum.
14. Lakukanlah tindakan di atas (langkah 7 – 13)
untuk vas deferens sebelah yang lain, melalui luka di garis tengah yang sama.
Kalau tidak ada perdarahan, luka kulit tidak perlu dijahit hanya
diaproksimasikan dengan band aid atau tensoplas.
Ø Persyaratan prosedur
vasektomi
o
Harus secara sukarela.
o
Mendapat persetujuan
istri.
o
Jumlah anak
o
Mengetahui akibat-akibat
vasektomi.
o
Umur calon tidak kurang
dari 30 tahun.
o
Umur istri tidak kurang
dari 20 tahun dan tidak lebih dari 45 tahun
o
Pasangan suami-istri
telah mempunyai anak minimal dua orang, dan anak paling kecil harus sudah
berumur diatas dua tahun
o
Sukarela
Ø Kentungan dan kerugian
vasektomi.
·
Keuntungan Vasektomi:
Tidak akan
mengganggu ereksi, potensi seksual, produksi hormon.
Perlindungan
terhadap terjadinya kehamilan sangat tinggi.
Dapat
digunakan seumur hidup.
Tidak
menggangugu kehidupan seksual suami istri.
Tidak
mengganggu produksi ASI (untuk kontap wanita).
Lebih aman
(keluhan lebih sedikit)
Lebih
praktis (hanya memerlukan satu kali tindakan)
Lebih
efektif (tingkat kegagalannya sangat kecil)
Lebih
ekonomis (hanya memerlukan biaya untuk sekali tindakan)
Tidak ada
mortalitas/kematian.
Pasien
tidak perlu dirawat di rumah sakit.
Tidak ada
resiko kesehatan.
Sifatnya
permanen.
·
Kerugian vasektomi:
Memerlukan
operasi bedah
Prosedur ini hanya untuk
pasangan yang sudah memutuskan untuk tidak akan punya anak lagi.
Harus
dengan tindakan pembedahan.
Harus memakai kontrasepsi
lain (kondom) selama beberapa hari atau minggu sampai sel mani menjadi negatif.
Tidak dapat dilakukan dengan
orang yang masih ingin mempunyai anak lagi.
Ø Vasektomi dianggap gagal bila:
ü
Pada analisis sperma setelah 3
bulan pascavasektomi atau setelah 15 – 20 kali ejakulasi
masih dijumpai spermatozoa.
ü
Dijumpai spermatozoa setelah
sebelumnya azoosperma
ü
Istri (
pasangan ) hamil.
Ø Efek Samping Vasektomi
Vasektomi
tidak memiliki efek yang bersifat merugikan. Sperma yang diproduksi tubuh pria
namun tidak bisa disalurkan karena prows vasektomi tersebut, akan kembali
diserap tubuh tanpa menyebabkan gangguan metabolisme. Beberapa orang yang
menggunakan vasektomi mengeluh tentang gangguan terhadap gairah seksual mereka,
tetapi itu hanya bersifat psikologis bukan gejala fisiologis.
Rasa nyeri atau ketidaknyamanan akibat pembedahan yang biasanya hanya berlangsung beberapa hari. Pembentukan granuloma relatif jarang dan merupakan keluhan yang nantinya hilang sendiri
Rasa nyeri atau ketidaknyamanan akibat pembedahan yang biasanya hanya berlangsung beberapa hari. Pembentukan granuloma relatif jarang dan merupakan keluhan yang nantinya hilang sendiri
Efek
sampingnya Vasektomi hampir tidak ada kecuali infeksi apabila perawatan pasca
operasinya tidak bagus dapat menimbulkan abses pada bekas luka dan juga dapat
menyebabkan hematoma atau membengkaknya kantung biji zakar karena pendarahan.
Vasektomi juga tidak ada pengaruhnya terhadap kemampuan pria untuk melakukan
hubungan badan malah beberapa kasus disebutkan potensi pria lebih baik karena
pengaruh dari psikologis terhindar dari kecemasan terjadinya kehamilan dari
istri.
Oleh karena
itu, seseorang untuk memutuskan divasektomi harus ada persiapan baik itu fisik
maupun mental dan tentunya konsultasi karena yg dipotong/diikat adalah saluran
yg mengeluarkan sel sperma bukan cairan semennya. Waktu pembedahan juga singkat
hanya sekitar 1 - 2 jam , setelah pembedahan akan terasa sedikit membengkak
sekitar 3-5 hari.
Selain itu
komplikasi dari vasektomi yakni perdarahan dan dapat juga peradangan bila
sterilisasi atau alat proses kurang.
Ø Indikasi Dan Kontraindikasi Vasektomi
·
Indikasi Vasektomi
Indikasi vasektomi adalah :
o
Menunda kehamilan
o
Mengakhiri
kesuburan
o
Membatasi
kehamilan
o
Setiap pria, suami dari suatu
pasangan usia subur yang telah memiliki jumlah anak cukup dan tidak ingin
menambah anak.
·
Kontra Indikasi Vasektomi
Kontraindikasi vasektomi adalah :
o
Peradangan dalam rongga
panggul
o
Peradangan liang senggama akut
(vaginatis-servisitis akut)
o
Obesitas berlebihan
o
Penyakit kardiovaskuler berat,
penyakit paru berat atau penyakit paru lain.
o
Peradangan kulit atau jamur
pada kemaluan.
o
Peradangan pada alat kelamin
pria.
o
Penyakit kencing manis.
o
Kelainan mekanisme pembekuan
darah.
o
Infeksi didaerah testis (buah
zakar) dan penis
o
Hernia
(turun bero)
o
Varikokel (varises pada
pembuluh darah balik buah zakar)
o
Buah zakar membesar karena
tumor
o
Hidrokel (penumpukan cairan
pada kantong zakar)
o
Buah zakar tidak turun
(kriptokismus)
o
Penyakit kelainan pembuluh
darah
Beberapa hal
yang dapat menimbulkan kontra indikasi dan cara penanganannya:
1.
Perdarahan
Apabila perdarahan sedikit,
cukup dengan pengamatan saja. Bila banyak, hendaknya dirujuk segera ke
fasilitas kesehatan lain yang lebih lengkap. Di sini akan dilkukan operasi
kembali dengan anestesi umum, membuka luka, mengeluarkan bekuan-bekuan darah
dan kemudian mencari sumber perdarahan serta menjepit dan mengikatnya. Setiap
keluhan pembengkakan isi skrotum pascavasektomi hendaknya dicurigai sebagai
perdarahan dan dilakukan pemeriksaan yang seksama. Bekuan darah di dalam
skrotum yang tidak dikeluarkan akan mengundang kuman-kuman dan menimbulkan
infeksi.
2.
Hematoma
Biasanya terjadi bila daerah
skrotum diberi beban yang berlebihan, misal naik sepeda, duduk terlalu lama
dalam kendaraan dengan jalanan yang rusak dan sebagainya.
3.
Infeksi
Infeksi pada kulit skrotum
cukup dengan mengobati menurut prinsip pengobatan luka kulit. Apabila basah,
dengan kompres (dengan zat yang tidak merangsang). Apabila kering dengan salep
antibiotika. Apabila terjadi infiltrat di dalam kulit skrotum di tempat
vasektomi sebaiknya segera dirujuk ke rumah sakit. Di sini pasien akan
diistirahatkan dengan berbaring, kompres es pemberian antibiotika, dan
analgetika.
4.
Granuloma sperma
Dapat terjadi pada ujung
proksimal vas atau rpidemilis. Gejalanya merupakan benjolan kenyal dengan
kadang – kadang keluhan nyeri. Granuloma sperma dapat terjadi 1 – 2 minggu
setelah vasektomi. Pada keadaan ini dilakukan eksisi granuloma dan mengikat
kembali vas deferens. Terjadi pada 0.1 – 30 % kasus.
5.
Antibody sperma
Separuh sampai dua per tiga
akseptor vasektomi akan membentuk antibodi terhadap sperma. Sampai kini tidak
pernah terbukti adanya penyulit yangt disebabkan adanya antibodi tersebut
Ø Resiko operasi vasektomi pada pria
Lelaki yang
telah melakukan vasektomi pada umumnya mengeluhkan terjadi rasa nyeri pada
wilayah kulit yang baru saja dijahit dalam kurun waktu beberapa hari pasca
oprasi kecil ini. Namun Anda jangan khawatir karena rasa nyeri ini akan
berangsur-angsur hilang dalam waktu beberapa hari.
Ada tips
khusus yang bisa Anda coba untuk mengurangi rasa nyeri pasca vasektomi. Yaitu
dengan cara mengompres daerah sekitar kantong buah zakar dengan es batu setelah
24 jam masa operasi. Cara ini terbilang klasik namun bisa meredakan efek nyeri
yang ditimbulkan vasektomi. Bila nyeri pasca vasektomi masih berlanjut sampai
beberapa minggu, anda sebaiknya menghubungi dokter untuk memeriksa apakah ada
masalah serius pada saluran sel sperma Anda.
Selama ini tidak ada
efek buruk vasektomi yang mempengaruhi kehidupan seks seorang pria. Jadi tidak
menimbulkan impotent pada penis, karena yang diputus salurannya hanyalah sel
sperma penyebab wanita hamil, bukan cairan seminal dan getah prostat. Dalam
paragraf di atas sudah dijelaskan bahwa air mani hanya berkurang 5 persen dari
kondisi biasanya. Pengurangan sedikit air mani tidak akan mempengaruhi kepuasan
seks secara menyeluruh.
Terputusnya saluran sel
sperma pria berarti tidak semua air mani dikeluarkan. Ini artinya dalam tubuh
pria masih mengandung lebih banyak hormon adrenalin yang mempengaruhi sifat
jantan. Dengan volume adrenalin yang lebih banyak dari biasanya, maka bisa
dipastikan seorang pria akan memiliki daya dorong seks yang lebih kuat dari
kondisi normal.
Resiko
Melakukan Vasektomi
Sejauh ini belum ada
laporan resmi mengenai dampak buruk vasektomi pada pria. Seperti telah
dijelaskan dalam paragraf di atas, keluhan terjadinya pembengkakan bisa diatasi
dengan jalan mengompres 24 jam pasca operasi. Vasektomi merupakan operasi kecil
layaknya sunat, sehingga resiko yang terjadi sangat kecil. Kalaupun terjadi
pembengkakan dalam waktu lama, hal tersebut biasanya terjadi akibat pria telah
memiliki riwayat penyakit sebelumnya.
Hal yang perlu
diperhatikan adalah bahwa vasektomi mengakibatkan pria tidak bisa menghamili
wanita untuk selamanya. Ada kalanya pasangan suami isteri muda salah memprogram
membuat anak sehingga suami terlanjur vasektomi dan tidak bisa memiliki anak
lagi. Oleh karena itu, keputusan vasektomi harus benar-benar dipertimbangan
dengan matang karena menyangkut kelestarian anggota keluarga.
Bagaimana dengan sel
sperma yang tidak disalurkan selama berhubungan badan? Apakah sel sperma
tersebut akan merusak kesehatan badan? Tim medis menjelaskan bahwa sel sperma
yang tidak keluarkan sebagian besar akan diserap kembali oleh tubuh dalam
bentuk energi. Jadi dalam hal ini sel sperma tidak akan membahayakan kesehatan
pria dan pria tetap bisa menikmati seks.
Ø Persiapan, Pengamatan Dan
Pemeriksaan Pascabedah Vasektomi
Hal-hal yang perlu
dilakukan oleh calon peserta kontap pria adalah:
·
Tidur dan istirahat cukup
·
Mandi dan memebersihkan daerah sekitar kemaluan
·
Makan terlebih dahulu sebelum berangkat ke klinik
·
Datang ke klinik tempat operasi dengan pengantar
· Jangan lupa membawa surat persetujuan isteri yang
ditandatangani atau cap jempol
Setiap
pascatindakan pembedahan batapapun kecilnya memerlukan perawatan dan
pemeriksaan lanjutan. Pada pascatindakan bedah vasektomi dianjurkan dilakukan
hal – hal sebagai berikut :
· Dipersilahkan berbaring selama 15 menit
· Amati rasa nyeri dan pendarahan pada luka
· Pasien dapat dipulangkan bila keadaan pasien dan luka operasi baik.
Sebelum
pulang berikan nasehat sebagai berikut :
· Istirahatlah satu atau dua hari
· Perawatan luka, diusahakan agar tetap kering dan jangan sampai basah
sebelum sembuh, karena dapat mengakibatkan infeksi. Pakailah celana dalam yang
bersih. Jagalah luka bekas operasi, jangan sampai terkena air/ kotoran
· Segera kembali ke rumah sakit apabila terjadi pendarahan, badan panas,
nyeri yang hebat, pusing, muntah batau sesak nafas.
· Meminum obat yang diberikan yaitu antibiotika profilaktik dan analgetika
seperlunya.
· Jangan bekerja berat/naik sepeda.
· Pakailah celana dalam yang bersih
· Makanlah obat yang diberikan sesuai dengan anjuran
· Bila akan melakukan hubungan suami istri dalam periode pertama 15 kali
mengeluarkan air mani sebaiknya menggunakan alat kontrasepsi
Dilarang :
· Melakukan pekerjaan yang berat seperti : Memikul, Mencangkul,
Memanjat Pohon/naik sepeda
selama satu pekan setelah operasi.
· Melakukan hubungan Suami Istri bila :
a)
Luka operasi belum sembuh
(biasanya sekitar 6 hari)
b)
Tidak memakai alat kontrasepsi
(biasanya sampai dengan 15 kali keluarnya air mani)
Kembalilah segera ke klinik
atau Rumah Sakit :
· Jika dari luka operasi terjadi pendarahan yang tidak berhenti
· Jika suhu tubuh meninggi
· Jika pada daerah operasi timbul rasa nyeri yang hebat.
Setelah
divasektomi tetap diperbolehkan. Bahkan dianjurka untuk melakukan hubungan
seksual dengan istri, namun harus diingat bahwa di dlam saluran mani( pipa –
pipa ) Vas deferens masih terdapat sisa – sisa sperma ( bibit ), sehingga selma
masih ada sisa sperma, sebaiknya suami dan istri tetap menggunakan alat
pencegahan kehamilan.
Untuk itu
kepada suami diberikan 15 kondom, guna menghindari kehamilan. Petugas akan
memberi contoh cara pemakaiannya. Setelah air mani keluar 15 kali atau setelah
jang waktu 3 bulan, maka suami diminta memeriksakan air maninya dengan maksud
meyakinkan bahwa air mani tersebut tidak mengandung bibit-bibit ( spermatozoa )
lagi.
Untuk
keperluan, suami diminta menyediakan air mani di dalalm botol bersih atau air
mani yang ada di dalam kondom dan memeriksakannya di laboratorium
Bila sudah ada pernyataan dai laboratorium bahwa air mani suami tidak mengandung bibit lagi, barulah ia boleh bersenggama tanpa alat pencegah apapun labih baik bila ia memeriksakan air mani untuk kedua kalinya.
Bila sudah ada pernyataan dai laboratorium bahwa air mani suami tidak mengandung bibit lagi, barulah ia boleh bersenggama tanpa alat pencegah apapun labih baik bila ia memeriksakan air mani untuk kedua kalinya.
Ø Praktek Vasektomi di Indonesia
Praktek
penggunaan vasektomi di Indonesia belum begitu populer dibanding metode
kontrasepsi lainnya. Partisipasi pengendalian laju penduduk masih didominasi
oleh kaum wanita. Alat kontrasepsi yang banyak dipilih orang Indonesia masih
berkisar antara pil KB, suntik KB dan susuk KB. Hanya sebagian sedikit pria
yang memakai alat kontrasepsi kondom karena mereka mengaku tidak nyaman saat
memakai kondom ketika berhubungan badan dengan isteri.
Meski vasektomi bukan
pilihan populer dalam mencegah kehamilan, saat ini di Indonesia telah banyak
rumah sakit dan klinik kesehatan yang melayani vasektomi. Tantangan terbesarnya
adalah kendala psikologis pada kaum wanita. Karena pria yang menjalani
vasektomi sudah tidak mungkin menghamili wanita lain, maka para wanita khawatir
jika hal ini dimanfaatkan oleh pria untuk melakukan perselingkuhan tanpa
khawatir resiko hamil di luar nikah. Sehingga yang mengalami keberatan
pengajuan vasektomi umumnya berasal dari pihak isteri karena takut suaminya
macam-macam di luaran sana.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
a)
Kb
suntik
Ø
Kontrasepsi suntikan progestin adalah mencegah terjadinya kehamilan dengan cara disuntik intra muskuler ( IM ) yang berdaya kerja 3 bulan dan tidak membutuhkan pemakaian setiap hari.
Ø
Jenis jenis KB suntik adalah Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA), Depo Noreterat Enantat (Depo Noristerat), kontrasepsi kombinasi. Efektif bagi wanita yang tidak mempunyai masalah penyakit metabolik seperti diabetes, hipertensi, trombosis atau gangguan pembekuan darah serta riwayat stroke.
Ø
Cara kerja KB suntik untuk mencegah ovulasi, Lendir serviks menjadi kental dan sedikit, Membuat endometrium menjadi kurang layak atau baik untuk implantasi dari ovum yang telah di buahi, Menghambat transportasi gamet dan tub
Ø
Kekurangan dalam menggunakan KB suntik adalah dapat mengalami perdarahan bercak di luar siklus haid atau justru haid manjadi jarang. Setelah Anda berhenti menyuntik, mungkin butuh waktu beberapa bulan untuk kembali pada siklus biasa.
Ø
Kelebihan dalam menggunakan KB suntik adalah Sangat efektif, Meningkatkan kuantitas air susu pada ibu yang menyusui, Efek samping sangat kecil yaitu tidak mempunyai efek yang serius terhadap kesehatan,Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri, dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai menopause, membantu mencegah kehamilan ektopik dan kanker endometrium.
Ø
Efek samping dalam mengguankan KB suntik adalah Gangguan haid, Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu, harus menunggu sampai masa efektifnya habis (3 bulan), Berat badan bertambah, mual, muntah, sakit kepala, panas dingin.
Ø
Indikasi kontrasepsi suntik adalah Usia reproduksi (20-30 tahun), telah memiliki anak, ataupun yang belum memiliki anak, Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektifitas yang tinggi, menyusui ASI pasca persalinan lebih dari 6 bulan.
Ø
Kontraindikasi kontrasepsi suntik adalah Menyusui dibawah 6 minggu pasca persalinan, ibu yang menderita sakit kuning (liver), kelainan jantung, varises (urat kaki keluar), Hipertensi (tekanan darah tinggi), kanker payudara atau organ reproduksi.
Ø
Kontrasepsi suntik DMPA diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik intromuskuler dalam di daerah pantat, Bersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas alcohol, Kocok dengan baik dan hindarkan terjadinya gelembung-gelembung udara.
b) Vasektomi
Vasektomi atau dalam
bahasa KB sering disebut kontap-pria (kontrasepsi mantap pria) adalah operasi
kecil (bedah minor) yang dilakukan untuk mencegah transportasi sperma pada
testikel dan penis.
Vasektomi merupakan
prosedur yang sangat efektif untuk mencegah terjadinya kehamilan karena
bersifat permanen. Dalam kondisi normal, sperma diproduksi dalam testis. Pada
saat ejakulasi, sperma mengalir melalui 2 buah saluran berbentuk pipa (vas
deferens), bercampur dengan cairan semen (cairan pembawa sperma), dan keluar
melalui penis. Bila sperma masuk dan bergabung dengan sel telur wanita, maka
terjadilah kehamilan, saluran (vas deferens) tersebut dipotong dan kedua ujung
saluran diikat, sehingga sperma tidak dapat mengalir dan bercampur dengan
cairan semen.
Dengan kata lain
vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas pria dengan jalan
melakukan okulasi vasa deferensia sehingga alur transportasi sperma terhambat
dan proses fertilasi (penyatuan dengan ovum) tidak terjadi.
3.2 SARAN
ü Sebaiknya bagi pasangan suami istri memilih alat kontrasepsi dengan benar
sesuai dengan pengetahuannya
ü Sebaiknya bagi pasangan suami istri harus ada persetujuan terlebih dahulu
apabila ingin melakukan KB suntik maupun vasektomi
ü Bagi bidan dan tenaga medis lainnya sebaiknya memberi pengarahan kepada
pasangan suami istri yang ingin berkonsultasi untuk memilih alat kontrasepsi
yang cocok sesuai dengan keinginan pasangan suami istri tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar