SKRINING UNTUK KEGANASAN DAN PENYAKIT SISTEMIK





PAPSMEAR
Pertama kali dikenalkan oleh :George Nicholas Papanicolaou(1928).
Merupakan sitologi Non-Eksfoliatif.Pemeriksaan morfologi sel leher rahim:
1.Mudah
2.Murah
3.Sederhana
4.Aman
5.Akurat


        


TUJUAN PEMERIKSAAN
1.Deteksi dini dan diagnosis kanker serviks
2.Mengetahui perubahan perkembangan sel leher rahim,sampai mengarah pada pertumbuhan sel kanker sejak dini.

KAPAN PEMERIKSAAN DILAKUKAN
1.Saat wanita berusia diatsa 20 tahun yang telah menikah atau sudah melakukan senggama,dianjurkan sekali setahun secara teratur seumur hidup.
2.Bila pemeriksaan tahunan 3x berturut-turut hasilnya normal,pemeriksaan selanjutnya dapat dilakukan setiap 3tahun.
                                      
KANKER SERVIKS /KANKER LEHER RAHIM
1.Kanker yang paling banyak diderita wanita didunia.
2.Di Indonesia merupakan jenis kanker terbanyak pada wanita .
3.Angka kematian yang tinggi karena sebagian penderita datang padsa stadium lanjut.
4.Tidak terjadi secara tiba-tiba
5.Prosenya bertahap dan memerlukan waktu yang cukup lama,tetapi progresif.
6.Bermula dari kelainan sel yang mengalami mutasi,lalu berkembang menjadi sel diplastik,sehingga terjadi kelainan epitel yang disebut Displasia(lesi pra kanker).

DETEKSI DINI
            Deteksi dini dilakukan dengan pemeriksaan Papsmear.Pemeriksaan ini berguna sebagai pemeriksaan penyaring (Skrining) dan pelacak adanya perubahan sel kearah keganasan secara dini sehingga kelainan pra-kanker dapat terdeteksi serta pengobatannya menjadi lebih mudah dan murah.Bagi wanita berusia diatas 25 tahun yang telah menikah atau sudah melakukan senggama,dianjurkan untuk Papsmear sekali setahun secra teratur seumur hidup.Bila pemeriksaan tahunan tiga kali berturut-turut hasinya normal,pemeriksaan selanjutnya dapat dilakukan setiap tiga tahun.Pada wanita dengan resiko tonggi,pemeriksaan harus dilakukan sekali setahun atau sesuai petunjuk dokter.

            Pemeriksaan ini mudah dikerjakan,cepat,dan tidak sakit serta bisa dilakukan setiap saat,kecuali pada masa haid.Dua hari sebelum dilakukan pemeriksaan Papsmear jangan menggunakan obat-obatan yang dimasukkan kedalam liang senggama(vagina).Bila hasil pemeriksaan Papsmear ditemukan adanya sel-sel epitel serviks yang bentuknya abnormal (Displasia),harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

PENGOBATAN
            Bila ditemukan pada stadium dini,kesembuhan penyakit kanker serviks akan sempurna,hampir 100%.Pengobatan stdium pra-kanker dapat dilakukan dengan cara seperti Krioterapi,Vaporisasi,Laser,Elektrokoagulasi diatermi,dan Konisasi.Pengangkatan rahim(uterus)total bisa dipertimbangkan bila sudah cukup anak.Setelah operasi pengangkatan rahim total,dilanjutkan dengan Radioterapi.Kemoterapi dilakukan pada stdium lanjut yang telah bermetastasis jauh atau timbul kekambuhan(Residif).






FAKTOR RESIKO
            Dari hasil penelitian mutakhir diketahui bahwa penyebab kanker serviks adalah  sebagai berikut.
1.Infeksi Human Papiloma Virus (HPV)
            Lebih dari 90% kasus Kondiloma serviks,semua NIS,dan Kanker Serviks mangandung DNA
Virus HPV.Dari 70 tipe HPV yang diketahui saat ini,ada 16 tipe HPV yang erta kaitannya dengan kejadian kanker serviks.Virus ini ditularkan melaui hubungan seksual.Wanita yang beresiko terkena penyakit akibat hubungan seksual juga beresiko terinfeksi virus ini sehingga mempunyai resiko terkena kanker serviks.

2.Perilaku seksual
            Berdasarkan penelitian,resiko kanker serviks meningkat lebih dari 10 kali bila berhubungan dengan 6 angka atau lebih mitra seks,atau bila hubungan seks pertama dibawah umur 15 tahun.Resiko juga meningkat bila berhubungan seks dengan laki-laki beresiko tinggi(laki-laki yang berhubungan seks dengan banyak wanita),atau laki-laki yang mengidap penyakit “Jengger ayam” (Kondiloma akumilata)dizakarnya atau penis.

3.Rokok atau Sigaret
            Wanita perokok mempunyai resiko 2x lipat terhadap kanker serviks dibandingkan dengan wanita bukan terkandung nikotin dan zat lainnya yang terdxapat didalam rokok.Zat-zat tersebut menurunkan daya tahan  serviks dan menyebabkan kerusakan DNA epitel serviks sehingga timbul kanker serviks,disamping merupakan kokarsinogen infeksi virus.

4.Trauma kronis pada serviks
            Trauma ini terjadi karena persalinan yang berulang kali (banyak anak),adanya infeksi,dan iritasi menahun.

5.Kontarsepsi Oral dapat meningkatkan resiko
            1,5-2,5 kali bila diminum dalam jangka panjang,yaitu lebih dari 4 tahun.

6.Defisisensi Zat Gizi
            Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa defesisensi Asam Folat dapat meningkatkan resiko terjadinya NIS 1 dan NIS 2,serta mungkin juga meningkatkan resiko terkena kanker serviks pada wanita yang rendaj konsumsi Beta karoten dan Vitamin(A,C dan E)


PENCEGAHAN
            Beberapa cara pencegahan yang dapat dilakukan sebagai berikut:
1.Wanita usia diatas 25 tahun,telah menikah,dan sudah mempunyai anak perlu melakukan pemeriksaan Papsmear setahun sekali atau menurut petunjuk dokter.
2.Pilih kontrasepsi dengan metode Barrier,seperti Diafragma dan Kondom,karena dapat memberi perlindungan terhadap kanker serviks.
3.Hindari hubungan seks pada usia muda dan jangan berganti-ganti pasangan seks .
4.Dianjurkan untuk berperilaku hidup sehat,seprti menjaga kebersihan alat kelamin dan tidak merokok.
5.Perbanyak makan sayur dan buah segar.

0 komentar:

Posting Komentar