KONSELING PADA ORANG DEWASA


BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengertian konseling pada orang dewasa
Konseling atau sering disebut sebagai bimbingan atau penyuluhan adalah suatu proses memberikan bantuan kepada individu agar dengan potensi yang dimiliki mampu mengembangkan diri secara optimal dengan jalan memahami diri, memahami lingkungan, mengatasi hambatan guna menentukan rencana masa depan yang lebih baik. Bimbingan dapat diberikan kepada siapa saja yang membutuhkan, baik secara individual maupun secara kelompok tanpa memandang keadaan umur (of any age).[1]
Dari uraian di atas maka konseling pada orang dewasa adalah bantuan yang diberikan kepada orang dewasa untuk mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam hidupnya, agar seorang itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya.
Bimbingan tersebut hendaknya merupakan bantuan yang dapat menyadarkan orang itu terhadap pribadinya sendiri (bakatnya, minatnya, kecakapannya, kemampuannya dan sebagainya), sehingga ia sanggup memecahkan sendiri kesukaran-kesukaran yang dihadapinya.[2]
B.  Tujuan konseling pada orang dewasa
        Pola kehidupan orang dewasa secara struktur dapat diprediksi sebagai berikut :
1.  Dua puluhan : memiliki ciri keyakinan yang besar,
2. Tiga puluhan : sering memiliki keragu-raguan dan mempertanyakan banyak keputusan hidup mereka,
3.Empat puluhan : memiliki ciri akan rasa ketergesaan yang tinggi,
4.Lima puluhan : memiliki ciri penerimaan diri,
5.Setelah enam puluhan : potensi khidmat dan kekudusan yang dinyatakan dalam kedalaman yang lebih besar.
Sedang batasan orang dewasa secara kronologis terentang dari usia 20-70 tahun yang dapat dikelompokkan menjadi tiga masa yaitu dewasa muda (20-40 tahun), tengah baya (40-55), tua/ usia lanjut (55-70).
Secara psikologi sepanjang usia tersebut terjadi perubahan psikofisik yang dipengaruhi secara fungsional baik oleh faktur hereditas, lingkungan maupun kematangan, yang mana secara umum ciri-ciri psikologis orang dewasa adalah :
1.Adanya usaha pribadi pada salah satu lapangan yang penting dalam kebudayaan, seperti pekerjaan, politik, agama, seni, dan ilmu pengetahuan.
2.Kemampuan untuk mengadakan kontak yang hangat dalam hubungan-hubungan yang fungsional maupun tidak fungsional.
3.Adanya suatu stabilitas batin yang fundamental dalam dunia perasaan dan dalam hubungannya dengan penerimaan diri sendiri.
4.Pengamatan, pikiran dan tingkah laku menunjukkan sifat realitas yang jelas, tetapi masih ada relavitasnya.
5.Dapat melihat diri sendiri seperti adanya dan melihat segi kehidupan yang menyenangkan.
6.Menemukan suatu bentuk kehidupan yang sesuai dengan gambaran dunia atau filsafat hidup yang dapat mencakup kehidupan menjadi suatu kesatuan.[3]
Sedangkan karakteristik orang dewasa adalah :
1.Konsep diri orang dewasa berubah dari seorang yang tergantung menjadi mengatur diri sendiri.
2.Orang dewasa memiliki sejumlah pengalaman dan pemahaman yang semakin banyak, yang berfungsi sebagai sumber daya pembelajaran yang kaya.
3.Kebutuhan untuk belajar akan lebih banyak berorientasi pada tugas perkembangan dari peran sosial.
4.Perspektif orang dewasa dalam menggunakan pengetahuan berubah, dari penerapan yang tertunda menjadi penerapan segera.
Dari sini maka dapat dinyatakan bahwa pada tahap dewasa pun perlu adanya bimbingan, yang secara tidak langsung bimbingan itu bertujuan untuk :
1.Mencapai kesehatan mental yang positif. Apabila kesehatan mental tercapai maka individu memiliki integrasi, penyesuaian dan identifikasi positif terhadap orang lain. Individu belajar menerima tanggung jawab menjadi mandiri dan mencapai integrasi tingkah laku.
2.Keefektifan individu. Seseorang diharapkan mempunyai pribadi yang dapat menyelaraskan diri dengan cita-cita, memanfaatkan waktu dan tenaga serta bersedia mengambil tanggung jawab ekonomi, psikologis dan fisik.
3.Pembuatan keputusan. Konseling membantu individu mengkaji apa yang perlu dipilih. Belajar membuat alternatif-alternatif pilihan dan selanjutnya menentukan pilihan sehingga pada masa depan dapat membuat keputusan secara mandiri.
4.Perubahan tingkah laku.


BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Dari pembahasan Konseling pada orang dewasa dapat kami simpulkan sebagai berikut  :
1. Pengertian konseling pada orang dewasa adalah bantuan yang diberikan kepada orang dewasa untuk mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam hidupnya, agar seorang itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya.
2.Tujuan konseling pada orang dewasa adalah untuk : mencapai kesehatan mental yang positif, keefektifan individu, pembuatan keputusan, perubahan tingkah laku.

B. Saran
Hendaknya orang dewasa senantiasa membuka diri terhadap adanya konseling pada dirinya agar dapat membantu menyelesaikan permasalahan-permasalahan hidupnya.

DAFTAR PUSTAKA

Sartono, Umar. Bimbingan Dan Penimbingan Dan Penyuluhan. Bandung: CV Pustaka Setia, 2001.
http://mahmud09-kumpulanmakalah.blogspot.com/2012/08/konseling-pada-orang-dewasa.html

0 komentar:

Posting Komentar